Senin, 28 Februari 2011

HIDROSFER

Hidrosfer berasal dari kata hydro artinya air dan sphaira artinya lapisan, hidrosfer adalah bagian lapisan air yang menutupi atau berada dalam bumi kita. Ilmu khusus yang mempelajari air di wilayah daratan dinamakan hidrologi. HIDROLOGI mempunyai beberapa cabang ilmu, yaitu :
  • Potamologi, yaitu ilmu yang mempelajari air yang mengalir dipermukaan tanah
  • Limnologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang air yang menggenang di permukaan tanah (danau)
  • Geohidrologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang air yang terdapat di bawah tanah
  • Kriologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang salju dan es
  • Hidrometeorologi, yaitu ilmu yang mempelajari factor – factor meteorology yang berpengaruh terhadap kondisi hidrologi
Hampir tiga perempat bumi tertutup oleh air seperti pada samudera, laut, danau, sungai, rawa, kolam, penampungan air, dan sebagainya, termasuk di atmosfer dalam wujud gas.
Siklus Air (hidrologi)
BACA selengkapnya
Air yang ada di bumi mempunyai jumlah yang relative tetap dan selalu mengalami sirklus yang disebut siklus air. Siklus air terjadi dengan bantuan penyinaran matahari.
Siklus air atau daur hidrologi adalah pola sirkulasi air dalam ekosistem yang dimulai dengan adanya proses pemanasan permukaan bumi oleh sinar matahari, lalu terjadi penguapan hingga akan terjadi kondensasi uap air, yaitu proses perubahan uap air menjadi titik air. Kumpulan titik air di atmosfer dinamakan awan. Bila uap air telah menjadi titik-titik air, maka hujan akan turun. Kemudian air hujan yang jatuh ke permukaan bumi akan tersebar, ada yang meresap ke dalam tanah, singgah di dedaunan, mengalir menuju laut melalui sungai atau mengumpul di danau, atau menguap lagi ke Atmosfer.
Siklus hidrologis dapat dibedakan menjadi,
1. Siklus pendek
Siklus pendek merupakan suatu proses peredaran air dengan jangka waktu yang relatif cepat. Proses ini biasanya terjadi di laut. Bagaimana terjadinya siklus pendek? Air laut mengalami evaporasi (penguapan), karena adanya panas dari sinar matahari. Uap air dari evaporasi naik ke atas sampai pada ketinggian tertentu dan mengalami kondensasi sehingga terbentuk awan. Awan semakin lama semakin besar, maka turunlah sebagai hujan di atas laut. Air yang turun ini kembali menjadi air laut yang akan mengalami evaporasi lagi.
2. Siklus menengah
Air laut mengalami evaporasi menuju atmosfer, dalam bentuk uap air karena panas sinar matahari. Angin yang bertiup membawa uap air laut ke arah daratan. Pada ketinggian tertentu, uap air yang berasal dari evaporasi air laut, sungai, dan danau terkumpul makin banyak di udara. Suatu saat uap air menjadi jenuh dan mengalami kondensasi, kemudian menjadi hujan. Air hujan yang jatuh di daratan selanjutnya mengalir ke parit, selokan, sungai, danau, dan menuju ke laut lagi.
3. Siklus panjang
Panas sinar matahari menyebabkan evaporasi air laut. Angin membawa uap air laut ke arah daratan dan bergabung bersama dengan uap air yang berasal dari danau, sungai, dan tubuh perairan lainnya, serta hasil transpirasi dari tumbuhan. Uap air ini berubah menjadi awan dan turun sebagai presipitasi (hujan). Air hujan yang jatuh, sebagian meresap ke dalam tanah (infiltrasi) menjadi air tanah. Adakalanya presipitasi tidak berbentuk hujan, tetapi berbentuk salju atau es. Sebagian air hujan diserap oleh tumbuhan serta sebagian lagi mengalir di permukaan tanah menuju parit, selokan, sungai, danau, dan selanjutnya ke laut. Aliran air tanah ini disebut perkolasi dan berakhir menuju ke laut. Air tanah juga dapat muncul ke permukaan menjadi mata air. Siklus panjang merupakan siklus yang berlangsung paling lama dan prosesnya paling lengkap.


Komponen Siklus Hidrologi
Unsur-unsur utama (komponen) yang terjadi dalam proses siklus hidrologi,
  • Evaporasi (transpirasi)
Air di permukaan bumi, baik di daratan maupun di laut dipanasi oleh sinar matahari kemudian berubah menjadi uap air yang tidak terlihat di atmosfir. Uap air juga dikeluarkan dari daun-daun tanaman melalui sebuah proses yang dinamakan transpirasi.. Proses semuanya itu disebut evapotranspirasi.
  • Kondensasi
Uap air naik ke lapisan atmosfer yang lebih tinggi akan mengalami pendinginan, sehingga terjadi perubahan wujud melalui kondensasi menjadi embun, titik-titik air, salju dan es. Kumpulan embun, titik-titik air, salju dan es merupakan bahan pembentuk kabut dan awan.
  • Presipitasi (Hujan)
Presipitasi atau Curah Hujan ketika titik-titik air, salju dan es di awan ukurannya semakin besar dan menjadi berat, mereka akan menjadi hujan. Presipitasi pada pembentukan hujan, salju, dan hujan batu (hail) berasal dan kumpulan awan. Awan-awan tersebut bergerak mengelilingi dunia, yang diatur oleh arus udara.
  • Infiltrasi (Perkolasi)
Air hujan yang jatuh ke permukaan bumi khususnya daratan, kemudian meresap ke dalam tanah dengan cara mengalir secara infiltrasi atau perkolasi melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan, sehingga mencapai muka air tanah (water table) yang kemudian menjadi air bawah tanah.
  • Overland flow
Aliran pada permukaan tanah
  • Surface run off
Aliran air melalui suatu saluran
PERAIRAN DARAT
Perairan darat adalah sejumlah air yang terdapat di daratan baik yang mengalir maupun yang tergenang dan juga yang terdapat di permukaan bumi. Yang termasuk perairan darat adalah sungai, air tanah, danau dan rawa.
SUNGAI
Sungai adalah bagian muka bumi yang lebih rendah berupa alur, terbentuk secara alami sebagai tempat air mengalir.
1. Sungai berdasarkan asal airnya
  • Sungai hujan adalah sungai yang airnya berasal dari air hujan atau mata air.
  • Sungai mata air adalah suangai yang sumber airnya berasal dari mata air.
  • Sungai gletser adalah aliran sungai yang alirannya berasal dari cairan gletser atau es.
  • Sungai campuran adalah sungai yang airnya berasal dari cairan gletser dan air hujan
2. Sungai berdasarkan keadaan airnya
  • Sungai permanen adalah sungai yang setiap tahun debit airnya tetap.
  • Sungai periodic adalah sungai yang airnya tidak tetap sepanjang tahun.
  • Sungai intermitten / episodic yaitu sungai yang ada airnya apabila ada air hujan saja
3. Sungai berdasarkan genetiknya atau arah alirannya
  • sungai konsekwen, arah alirannya sesuai dengan kemuringan struktur geologisnya
  • sungai subsekwen, arah aliranya tegak lurus dengan konsekuen
  • sungai obsekwen, arah alirannya berlawanan dengan konsekuwen
  • sungai resekwen, arah alirannya sesuai dengan konsekuwen dan menuju subsekuwen
  • sungai insekwen, arah alirannya tidak teratur
4. Sungai berdasarkan pola alirannya
  • a. pola radial sentripetal
  • b. pola radial sentrifugal
  • c. pola dendritik
  • d. pola trellis
  • e. pola rectangular
  • f. pola pinnate
  • g. pola annular
5. Sungai berdasarkan type/struktur geologi
  • a. sungai antesiden
  • b. sungai epigenesa
  • c. sungai superposed
PROFIL SUNGAI
  • 1. Sungai bagian hulu
  • 2. Sungai bagian tengah
  • 3. Sungai bagian hilir
MANFAAT SUNGAI
  • - Penyuplai air untuk kebutuhan rumah tangga maupun industri
  • - Tempat membudidayakan perikanan air tawar
  • - Untuk kepentingan transportasi
  • - Untuk irigasi atau pengairan
  • - Untuk pembangkit tenaga listrik
  • - Tempat pengambilan bahan bangunan
  • - Obyek wisata dan olah raga air
AIR TANAH
Air tanah adalah air yang terdapat dalam pori-pori tanah atau terdapat dalam celah-celah batuan. air tanah terbentuk dari air hujan. Pada saat turun hujan, sebagian titik-titik air hujan meresap ke dalam tanah (infiltrasi). Air hujan yang masuk itu menjadi cadangan air tanah.
Air tanah dapat dikelompokan menjadi 2, yaitu:
1. Berdasarkan letaknya dapat dibagi menjadi 2:
  • air tanah permukaan (freatik), yaitu air tanah yang terdapat di atas lapisan yang tidak tembus air.
  • air tanah dalam, yaitu air tanah yang terdapat pada lapisan poreus diantara 2 lapisan yang tidak tembus(kedap air)
2. Berdasarkan asal airnya dapat dibagi menjadi 2:
  • yang berasal dari atmosfer disebut meteoric water, yaitu berasaldari hujan dan salju
  • air tanah yang berasal dari dalam bumi.
DANAU
Danau adalah suatu cekungan ataui daerah ledok yang dalam dan terdapat di daratan yang luas di mana cekungan tersebut menjadi tempat berkumpulnya air. Airnya di dapat dari air hujan, mata air dan air sungai. Danau menurut terjadinya terbagi atas:
  • Danau tektonik, akibat gerakan lempeng tektonik, danau singkarak, towuti
  • Danau vulkanik, akibat letusan gunung api. Kawah g. Tangkuban prahu, g. Kelud
  • Danau vulkano-tektonik, akibat kegiatan tektonik dan vulkanik. Danau toba
  • Danau karst, proses pelarutan kapur oleh air. Di gunung kidul
  • Danau glacial, adanya aktivitas gletser di lereng gunung
  • Danau bendungan (waduk), pembendungan sungai oleh manusia
Manfaat Danau
  1. Pembangkit listrik
  2. Tempat rekreasi
  3. Perikanan darat
  4. Pengendali banjir
RAWA
Rawa ialah daerah daratan yang rendah yang tergenang air karena pelepasan airnya tempat lain atau ke laut tidak lancer.
Rawa dapat dibagi menjadi 2, yaitu:
  1. Rawa yang tergenang air, yaitu air dan permukaan tanah sama tingginya, sehingga airnya asam sekali, tidak dapat diminum dan tidak baik untuk tanaman.
  2. Rawa yang mengalami pergantian air.
Manfaat rawa……..
PERAIRAN LAUT
LAUT adalah bagian permukaan bumiyang cekung dantertutup oleh air yang mempunyai kadar garam yang tinggi.
Ilmu yang mempelajari periaran laut adalah oseanografi
Di permukaan bumi terdapat berbagai macam jenis laut, jenis laut dapat dibedakan berdasarkan proses terjadinya, letaknya dan kedalamannya.
A. Berdasarkan proses terjadinya perairan laut dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
  1. Laut Ingresi, terjadi karena dasar laut mengalami penurunan. Kedalaman laut ingresi pada umumnya lebih dari 200 meter.     Contoh laut ingresi adalah Laut Maluku dan Laut Sulawesi.
  2. Laut Transgresi, terjadi karena permukaan air laut bertambah tinggi. Laut transgresi umumnya terdiri dari laut dangkal yang kedalamannya kurang dari 200 meter.     Contoh laut transgresi adalah Laut Jawa, Laut Cina Selatan dan Laut Arafura.
  3. Laut Regresi, terjadi karena laut mengalami penyempitan akibat adanya proses sedimentasi lumpur yang dibawa oleh sungai.
B. Berdasarkan letaknya, perairan laut terdiri dari :
  1. Laut Tepi, yaitu laut yang terdapat di tepi benua.     Contohnya Laut Jepang, Laut Cina Selatan dan Laut Arab.
  2. Laut Tengah, yaitu laut yang terletak di antara dua benua.     Contohnya Laut Tengah, laut-laut yang ada di wilayah Indonesia.
  3. Laut Pedalaman, yaitu laut terletak di tengah-tengah benua dan hampir seluruhnya dikelilingi oleh daratan.    Contohnya Laut Hitam dan Laut Baltik
C. Berdasarkan kedalamannya, wilayah perairan laut terdiri dari empat zona, yaitu :
  1. Zona Litoral, yaitu wilayah antara garis pasang dan garis surut air laut. Wilayah ini kadang-kadang kering pada saat air laut surut dan tergenang pada saat air laut mengalami pasang. Zona litoral biasanya terdapat di daerah yang pantainya landai.
  2. Zona Neritik, adalah daerah dasar laut yang mempunyai kedalaman rata-rata kurang dari 200 meter. Contohnya wilayah perairan laut dangkal di Paparan Sunda dan Paparan Sahul di wilayah perairan Indonesia. Seperti Laut Jawa, Selat Sunda dan Laut Arafuru.
  3. Zona Batial, adalah wilayah perairan laut yang memiliki kedalaman antara 200 meter – 1.800 meter.
  4. Zona Abisal, adalah wilayah perairan laut yang memiliki kedalaman lebih dari 1.800 meter. Contohnya Palung Laut Banda (7.440meter) dan Palung Laut Mindanao (10.830 meter).

Wilayah Perairan Laut Indonesia
  1. Landas Kontinen, yaitu bagian laut yang kedalamannya mencapai 200 meter. Pada wilayah ini suatu negara berhak untuk memanfaatkan sumberdaya alam yang terkandung di dalamnya. Penentuan landas kontinen didasarkan atas wilayah perairan Indonesia dan dikuatkan oleh perjanjian dengan negara-negara yang berbatasan dengan Indonesia, seperti Malaysia, Thailand, Australia, Singapura dan India.
  2. Laut Teritorial, yaitu wilayah laut suatu negara sejauh 12 mil dari garis dasar lurus. Garis dasar lurus adalah garis yang ditarik dari titik-titik terluar suatu pulau pada saat air laut surut.
  3. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), yaitu wilayah laut suatu negara yang diukur sejauh 200 mil (± 320 Km) dari garis dasar wilayah laut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar